Kades Kohod Dihadirkan Pengawalan Ketat “Paspamdes” Setelah Diperiksa soal Sertifikat Pagar Laut Tangerang

Kades Kohod Dihadirkan Pengawalan Ketat "Paspamdes" Setelah Diperiksa soal Sertifikat Pagar Laut Tangerang

JAKARTA, NegoNegoNews – Kepala Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Asrin, mendapat pengawalan ketat dari sejumlah orang setelah sempat terlibat perdebatan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Nusron Wahid pada Jumat (24/1/2025). Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, insiden tersebut terjadi setelah Asrin mendampingi Nusron dalam sesi wawancara dengan media yang hadir.

Perdebatan dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid

Setelah Nusron selesai memberikan pernyataan, awak media mencoba mendekati Asrin untuk meminta konfirmasi mengenai sertifikat pagar laut di Tangerang. Namun, Asrin yang mengenakan batik ungu dan kopiah hitam menolak untuk diwawancarai. Dengan mengangkat tangannya dan menunjuk ke arlojinya, Asrin menjawab, “Mau sholat Jumat nih, nanti ketinggalan, sudah-sudah…” lalu segera meninggalkan lokasi.

Asrin langsung digiring oleh dua pria berbaju putih dan seorang pria dengan kemeja biru gelap untuk bergabung dengan rombongan Nusron yang telah meninggalkan lokasi lebih dulu. Meskipun awak media mencoba mengejar Asrin hingga ke area parkir, mereka langsung diadang oleh lima pria yang diduga sebagai pengawal pribadi Asrin. Para pria tersebut seperti “Paspamres” yang mengawal pejabat negara, melarang wartawan mendekat dan mewawancarai Kepala Desa Kohod.

Kehadiran “Paspamdes” Menghalangi Media

Setelah berhasil menghindari kejaran wartawan, Asrin segera menaiki sepeda motor yang dikendarai oleh pria berbaju hitam dan bertopi. Lima pria yang sebelumnya mengadang awak media berjalan kaki mengikuti sepeda motor tersebut, membentuk barikade agar perjalanan Asrin tidak terganggu.

Kejadian serupa terjadi setelah Asrin melaksanakan shalat Jumat di Masjid Abdul Mu’in, Pakuhaji. Sejumlah wartawan yang menunggu di luar masjid tidak mendapatkan kesempatan wawancara karena Asrin menghindar dan langsung pergi dari lokasi. Pengawal yang jumlahnya cukup banyak kembali mencoba menghalangi para wartawan yang berusaha mendekat.

Kelakar dari Wartawan: “Kepala Desa Rasa Presiden”

Sikap Asrin yang menghindari wawancara ini kemudian memunculkan kelakar dari awak media. Mereka menyebut Asrin sebagai “kepala desa rasa presiden,” sementara pengawalnya dijuluki “Paspamdes” atau pasukan pengawal kepala desa.

Perdebatan Tentang Pagar Laut

Sebelumnya, Asrin terlibat perdebatan dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengenai status pagar laut yang terpasang di area pesisir pantai Alar Jimab. Asrin bersikeras bahwa pagar laut tersebut dulunya merupakan lahan kosong yang sempat digunakan sebagai kolam atau empang. Namun, lahan tersebut kini telah berubah menjadi lautan akibat abrasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *