JAKARTA, NegoNegoNews – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa pembangunan pagar laut di pesisir utara Tangerang, Banten, tidak termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pernyataan ini disampaikan untuk merespons kabar yang menyebutkan bahwa pagar laut sepanjang 30 kilometer tersebut terkait dengan proyek PSN Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Penegasan Airlangga Hartarto
“Tidak ada (hubungannya dengan PSN PIK 2),” tegas Airlangga saat ditemui di kantornya pada Selasa (14/1/2025). Menurutnya, PSN di kawasan tersebut hanya mencakup kawasan mangrove, sedangkan pembangunan pagar laut tidak termasuk dalam proyek PSN maupun kawasan PIK 2. “Pagar laut ini tidak ada kaitannya, PSN hanya untuk perizinan di kawasan mangrove, bukan di PIK-nya,” tambahnya.
Bantahan dari Manajemen PIK 2
Pernyataan dari Pihak Pengembang
Pihak manajemen pengembang PIK 2 juga menegaskan bahwa pembangunan pagar laut di pesisir utara Tangerang tidak ada kaitannya dengan proyek mereka.
“Itu tidak ada kaitan dengan kami, nanti selanjutnya akan disampaikan oleh kuasa hukum terkait tindak lanjutnya,” ujar Toni, perwakilan manajemen PIK 2, di Tangerang, pada Minggu (12/1/2025). Toni menjelaskan bahwa pengembangan kawasan PIK 2 masih berlangsung dan mencakup wilayah pesisir utara Tangerang hingga Kecamatan Kronjo. Namun, ia menegaskan bahwa tuduhan keterlibatan PIK 2 dalam pembangunan pagar laut bambu tersebut adalah tidak benar.
PIK 2 dan PSN Adalah Dua Hal Terpisah
Toni juga menambahkan bahwa PSN dan PIK 2 adalah dua entitas yang berbeda. “PIK 2 adalah proyek real estate yang sudah dimulai sejak 2009, jauh sebelum PSN ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2024,” jelasnya. Meskipun keduanya akan terintegrasi mulai Maret 2024, kawasan PSN yang mencakup 1.800 hektare tetap merupakan bagian terpisah dari PIK 2.
Investasi PSN di PIK 2
Toni menegaskan bahwa investasi untuk PSN di PIK 2 sepenuhnya berasal dari pihak swasta, yakni PT Agung Sedayu Grup, dengan nilai mencapai Rp 39,7 triliun. “Investasi kami di PSN PIK 2 ini sepenuhnya berasal dari kami. Tidak ada satu pun dana APBN yang terlibat,” tegasnya.