NegoNegoNews – Serial Squid Game yang pertama kali tayang di Netflix pada 2021 disebut-sebut terinspirasi oleh sebuah kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Selatan. Narasi ini beredar luas di media sosial, terutama di Facebook, pada Januari 2025. Salah satu narasi yang dibagikan menyebutkan bahwa Squid Game terinspirasi dari sebuah tragedi yang terjadi pada 1986 di Korea Selatan, yang dikenal dengan nama “Brothers Home.” Namun, apakah benar demikian? Berikut fakta yang perlu diketahui.
Penjelasan Kreator Squid Game tentang Sumber Inspirasi Serial
Dalam wawancara dengan Variety pada 2021, Hwang Dong-hyuk, kreator Squid Game, mengungkapkan bahwa serial ini terinspirasi dari komik dan anime Jepang, bukan dari kejadian nyata di Korea Selatan. Hwang mengakui bahwa ia mendapatkan banyak inspirasi dari komik dan anime Jepang, seperti Battle Royale dan Liar Game.
“Saya mengakui bahwa saya mendapatkan inspirasi besar dari komik dan anime Jepang selama bertahun-tahun,” kata Hwang. Ia menjelaskan bahwa saat mulai mengembangkan ide untuk Squid Game, dirinya sedang mengalami kesulitan keuangan dan sering menghabiskan waktu di kafe untuk membaca komik-komik tersebut. Battle Royale adalah sebuah novel dan film aksi Jepang yang menceritakan sekelompok siswa yang dipaksa bertempur hingga mati oleh pemerintah totaliter. Sementara itu, Liar Game mengisahkan sekelompok orang yang berkompetisi dalam turnamen untuk saling menipu demi memenangkan uang.
Hwang juga menjelaskan bahwa tema-tema dalam Squid Game berfokus pada kapitalisme modern dan perjuangan finansial. Ia ingin menulis sebuah cerita yang menggambarkan persaingan ekstrem dalam kehidupan sosial, tetapi dengan menggunakan permainan anak-anak yang sederhana agar penonton dapat lebih fokus pada karakter-karakter dalam cerita.
Apakah Squid Game Terinspirasi dari Kasus “Brothers Home”?
Beberapa orang mengaitkan Squid Game dengan tragedi “Brothers Home,” sebuah insiden pelanggaran HAM yang terjadi di Korea Selatan pada 1976 hingga 1987. Kasus ini melibatkan sekitar 38.000 orang tunawisma yang dipaksa tinggal di fasilitas pemerintah yang disebut “Brothers Home” di Busan. Fasilitas tersebut awalnya bertujuan untuk menampung gelandangan sebagai persiapan bagi Olimpiade Musim Panas 1988, namun kenyataannya para penghuni diperlakukan secara kejam, dipaksa bekerja tanpa bayaran, dan banyak yang mengalami kekerasan fisik dan seksual.
Penghuni “Brothers Home” dipaksa mengenakan pakaian seragam yang mirip dengan seragam militer dan identitas mereka digantikan dengan nomor urut. Lebih dari 657 orang diperkirakan meninggal di fasilitas tersebut, dan banyak keluarga tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka. Meskipun insiden ini baru diakui sebagai pelanggaran HAM oleh pemerintah Korea Selatan pada tahun 2022, beberapa orang menganggap Squid Game mencerminkan perlakuan kejam yang terjadi di “Brothers Home,” mengingat adanya unsur penggantian identitas dan eksploitasi mematikan dalam kedua kisah tersebut.
Perbandingan dengan Squid Game
Namun, Hwang Dong-hyuk, sang kreator, tidak pernah mengonfirmasi bahwa Squid Game terinspirasi langsung dari tragedi “Brothers Home.” Meskipun ada kesamaan dalam beberapa elemen cerita, seperti penggunaan nomor identitas dan eksploitasi dalam permainan mematikan, Hwang lebih menekankan bahwa Squid Game adalah sebuah alegori sosial yang menggambarkan dampak kapitalisme dan ketidakadilan sosial yang ekstrem.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun ada beberapa kemiripan tematik, Squid Game tidak diangkat langsung dari kisah nyata, khususnya kasus “Brothers Home.” Hwang Dong-hyuk sendiri menyatakan bahwa serial ini terinspirasi oleh komik dan anime Jepang, serta refleksi atas tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi dalam masyarakat kapitalis modern. Tragedi “Brothers Home” memang mengandung elemen-elemen yang mirip dengan cerita dalam Squid Game, namun tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa serial ini terinspirasi langsung dari peristiwa tersebut.